PROFESI FARMASI DAN LAPANGAN KERJA YANG RELEVAN

-

 PROFESI FARMASI DAN LAPANGAN KERJA YANG RELEVAN 

Pada bidang farmasi terdapat beberapa skill yang harus dimiliki oleh seorang apoteker 

1. Professional practice

2. Personal skills

3. Organisation and Management Skills

4. Safe and rational use of medicine

5. Supply of medicines

6. Public health

Farmasi sendiri memiliki banyak sekali prospek kerja, baik di bidang farmasi industri, farmasi klinis, lembaga pemerintahan dan lain sebagainya. Sebagai seorang farmasi/apoteker, kita harus memiliki 6 skill di atas agar dapat menjadi seorang farmasi/apoteker yang baik dan tidak akan menyebabkan efek samping yang fatal. 

Salah satu skill yang akan saya bahas adalah "Safe and rational use of medicine". Pada bidang farmasi, hal ini sangat penting untuk menjamin pemberian obat yang rasional dan aman kepada pasien. Penggunaan obat yang tidak rasional adalah penggunaan obat dengan cara yang tidak sesuai. Di seluruh dunia lebih dari 50% obat diresepkan, dibagikan, atau dijual secara tidak tepat. Selain itu, banyak sekali pasien yang tidak meminumnya dengan benar. Contohnya adalah penggunaan terlalu banyak obat per pasien, penggunaan suntikan yang berlebihan, kegagalan meresepkan obat yang sesuai dengan pedoman klinis.

 Terlepas dari semua manfaat obat obatan , semakin banyak bukti yang menunjukkan reaksi merugikan dari penggunaan obat yang dapat menyebabkan penyakit, kecacatan, bahkan kematian. Setiap pasien akan menunjukkan reaksi tertentu dan tidak dapat diprediksi terhadap obat obatan tertentu. Selain itu, jika lebih dari satu obat diresepkan selalu ada risiko negatif. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan obat obatan yang teraman memerlukan keterampilan.

 Contohnya saja dalam beberapa dekade terakhir, banyak ditemukan penggunaan obat pada hewan justru digunakan oleh manusia, mereka terlalu fokus pada efek obat yang ampuh menyembuhkan suatu penyakit tanpa memikirkan efek sampignya. Sebagai farmasis, kita harus menguji kembali keamanan dan kerasionalan suatu obat, mencari tau efek samping yang akan terjadi jika menggunakannya, memberikan dosis yang  digunakan apakah sesuai dengan usia dan jenis penyakit pasien, dan juga memberi informasi kepada pasien tentang bagaimana menkonsumsi dan menyimpan obat dengan tepat dan aman.


https://youtu.be/Y2bV2pcek9U?feature=shared 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah ilmu farmasi

-
 Terbentuknya bidang farmasi tentu tidak terlepas dari sejarahnya yang sangat variatif dan banyak orang yg berperan besar dalam bidang kefarmasian salah satunya adalah Hippocrates dan Galen yang kemudian menciptakan berbagai karya mengenai obat obatan. 1. Hippocrates Ia merupakan seorang dokter yunani yang sangat berperan penting dalam bidang ilmu farmasi, hippocrates sangat cerdas karena ia dapat membuat uraian obat obatan yang sangat banyak dan ia pun sangat dihargai karena kecerdasannya tersebut. 2. Galen  Keterbatasan teknologi tidak membuat Galen menyerah akan bidang farmasi, ia justru membuat berbagai macam karya serta menciptakan suatu sistim pengobatan yang sangat bermanfaat. Ia memotivasi banyak orang dengan penemuan penemuan baru nya, hingga ia disebut galenik.
Baca selengkapnya

PRINSIP DAN TEKNIK PEMBERIAN OBAT

-
 Dalam pemberian obat kepada pasien ada beberapa hal yang harus diperhatikan 1. dosis: dosis yang diberikan harus sesuai dengan kondisi pasien agar tidak menimbulkan efek samping yang buruk  tetapi justru menimbulkan efek samping yang bagus.  2. waktu: setiap obat memiliki waktu pemakaiannya tertentu, biasanya obat diminum tiap 6 jam sekali  3. pasien: Dalam memberikan obat kepada pasien, kita juga harus memahami penyakit pasien serta usia pasien agar tidak salah dalam memberikan obat dan dosis 4. pengobatan yang tepat: pemahaman dalam memberitahu kepada pasien tentang cara mengonsumsi obatnya agar tidak disalahgunakan  5. cara memberikan obat: oral, injeksi Ketika meminum obat, obat tersebut sudah diarahkan dan langsung berinteraksi dengan reseptor. Obat sengaja dibuat agar reseptor penyakit berhenti. Obat masuk ke dalam jaringan tubuh dan dengan selektif berinteraksi, ketersediaan obat itu tetap dan tidak berubah.
Baca selengkapnya